PN: Adrian Vinandityo

On the surface:
Serius | Jaim | Tidak banyak bicara | Kalem | Perfeksionis

If your OC know him better:
Socially awkward | Rajin | Suka galau a.k.a kebanyakan mikirin hal-hal kecil terus ujung-ujungnya pusing sendiri | Very devoted to people he likes

Adrian mengidap obsessive compulsive disorder (OCD). Ini membuat dirinya selalu terobsesi pada kerapihan dan keteraturan. Memisahkan sampah berdasarkan jenis dan warna, merapikan ruangan biarpun sebenernya ga ada yang perlu dirapiin, menata barang-barang berdasarkan bentuk, jenis, ukuran, dan warna adalah hal yang sangat lumrah ia lakukan.

Adrian sendiri adalah orang yang cenderung sopan dan tidak ingin terlihat salah (mementingkan image pokoknya). Ia juga terkesan terlalu serius dan sulit akrab dengan orang lain. Intinya dia biasanya cool, kalem dan jaim. Tapi semua bisa berubah ketika OCD-nya kambuh. Ia bisa marah-marah dan tantrum apabila ada sesuatu yang dianggapnya tidak rapi atau tidak teratur.

Latar Belakang
Adrian adalah blasteran Jawa dan Aceh. Ayahnya Jawa dan ibunya Aceh. Pekerjaan ayahnya mengharuskan sang Ayah hidup berpindah-pindah. Agar tidak menyulitkan keluarga, maka Adrian dan ibunya akhirnya tinggal bersama neneknya di Lhokseumawe. Adrian adalah anak yang dekat dengan sang ayah meski sang Ayah jarang pulang abang jarang pulaaang *nyanyi*.

Di keluarga Adrian, jarang ada pengendali air. Kakeknya merupakan seorang pengendali air yang tersisa di keluarganya namun beliau meninggal ketika Adrian kecil sehingga tidak sempat mengajarkan apa-apa ke Adrian. Menjadi satu-satunya pengendali air yang tersisa di keluarganya membuat ayah dan ibunya menaruh banyak harapan ke Adrian.

Adrian pertama kali menunjukkan kemampuannya ketika ia "berkomunikasi" dengan ayahnya yang sedang kerja di pulau Jawa lewat air di kamar mandi ketika ia berusia sekitar lima tahun (iya pake air yang di kamar mandi). Transmisi suara Adrian diterima oleh sang Ayah dari air di dalam gelas yang akan sang ayah minum untung ga keselek.

Sejak saat itu, Adrian kecil selalu dipuji dan dibangga-banggakan oleh orangtuanya padahal kemampuan doi juga biasa aja gitu. Maka dari itu Adrian merasa bahwa ia harus jadi anak yang sempurna agar orangtuanya senang anak berbakti ceritanya. Sejak kecil Adrian telah berusaha menyempurnakan pengendalian elemennya, namun sulit karena di sekitar tempatnya tinggal tidak ada pengendali elemen lain selain dirinya. Hal ini membuat perkembangan kemampuannya sangat lambat karena ia terpaksa otodidak. Suatu ketika, orangtuanya menyarankan ia masuk akademi Pusaka Nusantara. Adrian tentu menyambut usul ini dengan positif, toh sepertinya dengan lebih mahir mengendalikan elemen, maka orangtuanya akan bangga.  

Trivia
Takut ketinggian. Baginya lantai 3 udah maksimal.
Tidak bisa masak sama sekali. Kalo melibatkan kompor, masakan apapun pasti hangus.
Adrian telah lulus SMA sebelum dia masuk ke akademi (jadinya jatohnya lebih cepet setaun. Iya ga sih. Iya aja deh).
Tumbuh mejadi remaja membuat Adrian sadar kalau....dia lebih suka sesama jenis daripada perempuan *ehem*. Hal ini membuat ia merasa gagal sebagai anak yang sempurna seperti harapan orangtuanya dan sepertinya mengawali manifestasi OCD yang dimilikinya. 

Salah satu alasan dia datang ke akademi adalah dengan harapan dia bisa menghilangkan sisi dirinya yang lebih menyukai laki-laki walaupun perkembangan relasi sekarang merujuk ke arah sebaliknya hahahahaha maaf ya Adri //dhuar
Mengawali hari dengan merapikan kamar. //ngik
Memiliki sepupu kembar yang usianya terpaut jauh dengan Adri. Salah satu dari sepupunya memiliki kebutuhan khusus, sehingga Adri cukup mahir berkomunikasi dengan bahasa isyarat.


---------

Sekiaaan~ ehem ini udah agak-agak mepet sih yaaa tapi coba aja apa salahnya.
Terus karena proporsi saya yang begitu kacang panjang, di charsheet jadi ga keliatan begitu kechil. Ampun.
Buat yang mau liat Adrian versi gede *emang ada* hantam aja link di bawah~

hi-res pic: sta.sh/01ahmsbz83r4